Indonesia adalah negara yang sangat kaya, hampir semua kekayaan alam ada di negara kita. Kekayaan alam inilah yang mengundang rasa iri bangsa-bangs di dunia untuk menguasai Indonesia. Hal hasil selama-beberapa abad kita dijajah oleh banyak negara. Purtugal, Belanda dan Jepang.
Kekayaan alam yang melimpah di indonesia ini benar-benar laur biasa, tidak hanya ada didarat namun juga dilaut. Semua di berikan oleh sang pencipta kepada kita. Luar biasa semuanya berserak di bumi katulistiwa ini.Kekayaan alam yang berlimpah ini, yang seharusnya menjadi manfaat bagi semua kita, ternyata hanyalah menjadi kekayaan yang semu untuk rakyat Indonesia. Bukan saja hanya dinikmati oleh sebagian kecil rakyat indonesia, yang bolehlah kita sebut sebagai elit -elit bangsa, tetapi yang lebih menyakitkan kenyataannya sebagian besar keuntungan dari kekayaan alam itu ternyata mengalir ke luar dari bangsa ini.
Apakah kita, tidak tahu? tahu tetapi tidak peduli? atau karena sudah ada segelintir orang yang menikmati yang memiliki kekuasaan dan persetan dengan yang lain?.
Sebuah bangsa terbentuk tentu dengan tujuan yang mulia. Kesejahteraan adalah cita-cita bersama. Indonesia merdeka dari sebuah perjuangan yang panjang untuk sebuah kemandirian, harga diri dan kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakatnya.
Berpuluh tahun sudah kita merdeka, banyak orang yang sudah sejahtera, tetapi lebih banyak orang yang menderita. Lihatlah dijalan, begitu banyak pengemis,pengamen,orang-orang yang keliaran yang tidak jelas arahya. Siapa mereka? mereka adalaha korban dari sebuah pembangunan yang salah, yang tidak peduli dan menganggap enteng sebuah masalah kemanusiaan. Cabutlah atap-atap rumah orang-oarang yang ada diperkotaan. Lihatlah , apakah hanya ada keluarga inti didalamnya?Ayah, ibu dan anak-anaknya?. Tidak lihat orang di jakarta dan daerah penyanggah lainnya. diantara keluarga inti tersebut, menyelip gadis-gadis belia yang berserak sebagai pembantu rumah tangga. Banyak dari mereka yang berasal dari desa-desa di jawa.Mengapa mereka di usia sekolah harus ada di rumah-rumah itu?. jawabannya karena sebuah kebutuhan . Jika jawa yang menjadi sentral dari republik ini masih banyak menghasilkan ketidakjelasan, bagaimana daerah-daerah yang lainnya di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Lain hal tengoklah ke persimpanganan jalan dseluruh penjuru negegri ini, lihatlah angkot-angkot yang berseliweran. Siapa yang banyak menjadi supirnya? anak muda. Atau lihatlah jejeran motor-motor di pinggir jalan , siapa yang menjadi mayoritas orang yang duduk di jok dan mengantar kita ke tempat tujuan kita?. Yah sebagian besar mereka yang kita kenal sebagi tukang ojek itu adalah pemuda. Pekerjaan-pekerjaan itu halal, bukan sesuat yang salah. Menjadi pengamen, pembantu rumah tangga, ataupun tukang ojek adalah pekerjaan yang halal. Tapi, apa yang dapat kita harapkan dari sebuah pekerjaan seperti itu?. Sesuatu saat mereka akan menikah, bagaimana dengan masa depan anak mereka?.
Anak-anak mereka, seandainya mereka nanti berkeluarga akan menjadi petaruhan besar bagi bangsa ini. Apakah bangsa ini akan mampu mengubah nasib anak-anak mereka berbeda dari kedua orang tua mereka. Baiklah, orang tua mereka masih diberikan kepantasan untuk menderita. Disitu bercampur antara kesalah sebuah negara dan kelemahan sebuah pribadi. Tetapi anak-anak mereka harus ditarik keluar dari lembah-lembah kemiskinan. Siapa yang bertugas?.jelas mereka yang diberikan kekuasaan untuk memerintah. para pemimpin kita .Yah allah, pada bulan yang penuh rahmat ini hadirkanlah pemimpin-pemimpin kami kembali.Yang mengerti kebutuhan kami, yang mampu membangun sebuah sistem yang peduli pada masa depan anak-anak di Indonesia.Sistem yang baik, yang melayani semua anak-anak kita, yang kaya, yang sederhana maupun anak-anak kurang berada.
Wednesday, 16 September 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment