Ini sebuah lelucon, tentang seorang politikus. Mungkin anda sudah pernah mendengarnya. Suatu ketika, ketika berkampanye di sebuah kota, seorang ketua umum partai besar melontarkan janji-janjinya.”Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Saudara telah melihat bagaimana pembangunan begitu pesat ketika kami duduk dalam pemerintahan. Kami tahu, krisis ini membuat angka penganguran terus meningkat. Maka, saya berjanji, jika partai kami memenangi pemilihan umum kali ini, kami akan mendirikan pabrik tektil di daerah ini,” katanya. Sang asisten menangkap ada yang keliru, yaitu pada kata tektil yang kurang huruf “s“. Lalu ia berbisik di telinga sang ketua umum, “kurang s” pak katanya. Spontan ketua umum berteriak, “tidak hanya itu, kami juga akan mendirikan pabrik es….”katanya.
Indonesia telah merdeka 64 tahun. Tujuan para pejuang memerdekan bangsa ini cuma satu menjadi tuan di negara sendiri, memerintah dan mengelola negara ini sendiri untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Namun apa yang mereka cita-citakan, apa yang kita inginkan belum dapat tercapai. Kesejahteraan itu, masih mengendap pada segelintir rakyat indonesia bukan seluruh rakyat Indonesia. Pertanyaannya, mengapa ini terjadi?. jawabanya karena selama kita merdeka tampaknya kita tidak pernah bebas dari pemimpin tak berintegritas.
Pemimpin itu sangat penting. Menurut Jhon maxwell, seorang ahli kepemimpinan Jatuh bangunnya segala sesuatu bergantung pada kepemimpinan. Jatuh bangunya sebuah perusahaan, lembaga sosial, lembaga agama maupun negara tidak akan pernah lepas dari kiprah sang pemimpin. Jika pemimpinnya hebat, organisasi itu akan berkembang dengan baik dan maju, sebaliknya jika pemimpinnya buruk cepat atau lambat organisasi akan hancur.
Pemimpin yang hebat menurut mantan jenderal perang Amerika yang terkenal Norman Schwargkopf adalah pemimpin yang yang memiliki strategi dan karakter (integritas). Namun jika kita terpaksa harus kehilangan salah satunya, relakanlah strategi.
Setelah 64 tahun Indonesia merdeka, kualitas terpenting yang sangat sulit dicari dalam diri pemimpin di negeri ini ialah integritas. Orang yang memiliki integitas adalah orang yang melakukan apa yang dikatakanya. Sama antara perkataan dan perbuatan. kejujuran menjadi langkah dan tindakannya.
Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia, tidak hanya cukup dengan mengusir penjajah yang berbeda warna kulitnya. Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia tampaknya sama artinya bebas dari pemimpin tak berintegritas. Pada semua tingkat pada semua organisasi.
Thursday, 10 September 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment