You can't change anyone. You can't change your father, your mother, your wife, your brother, your sister, your son, your doughter,not even your boss!. Change yourself first!. Anonymous

Tuesday, 15 December 2009

Menanti Kiprah JK di Sulawesi

Ada  yang bilang Indonesia tidak akan maju, kalau orang-orang pintarnya hanya berkumpul di jakarta. Sepertinya pernyataan ini benar . Dulu,  di zaman Pak Harto, orang pintar, sepertinya hanya ingin  tinggal di jakarta. Banyak yang bilang, apa yang diharapkan di daerah?. Coba lihat, hal-hal ini ; sistem pemerintahanya sentralistik, tidak demokratis, semuanya diatur oleh pemerintah pusat, anggaran untuk pemda  sangat kecil, mengkritisi pemerintah pusat juga susah, dll. Wajar dong orang pintar maunya  di Jakarta, dekat Pak harto kali.  Sama juga mahasiswa dari daerah yang senangnya minta ampun ketika di terima di UGM, Undip, Unpad, ITB, ataupun UI. Terus, habis selesai kuliah? Balik? Kayaknya ngak tuh. Hampir semuanya malah serbu jakarta. Kalupun tidak tinggal di Jakarta, karena mahal cari rumah, paling tinggal dipinggiran jakarta, itu di Depok, Tangerang ataupun Bekasi. Yah, di Jabotabek. Tapi kerjanya tetap di jakarta. Nah , akhirnya yang paling maju , Jabotabek. Inipun masih awut-awutan.
Makanya, waktu kampanye pilpres yang lalu, waktu mendengar JK bilang akan pulang kampung ke Makasar, jika kalah, wah saya senang. Bukannya, senang JK akan kalah loh. Tapi senang dengan niatnya itu. Bukannya  apa-apa, karena sampai  sekarang, saya  belum pernah melihat dan merasakan sebuah contoh, keberhasilan pembangunan yang utuh pada satu daerah di Indonesia, apalagi kalau berharap  keseluruhan di setiap daerah di Indonesia. Maksudnya, kalau belum dapat melihat secara keseluruhan, yah ada satu daerahlah yang berhasil, dan dapat dijadikan contoh. Suatu daerah, yang sama dengan yang   kita lihat diluar. Masyarakat yang tertib, dengan sistem transportasi yang aman dan nyaman, sistem pendidikan yang berkualitas dan terjangkau, sistem asuransi yang menyeluruh bagi rakyat, taman-taman di pojok-pojok kota, pedisiran disetiap  ruas jalan, perpustakaan di setiap kelurahan, rumah sakit pemerintah disetiap kecamatan, gedung-gedung olahraga dan kreatifitas bagi anak-anak muda , pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, birokrasi yang melayani dan bertanggung jawab,dll. Intinya walaupun tidak sama, yah lebih manusiawilah. Nah, entah kenapa ,saya berharap  ke sulawesi, khususnya Sulsel sekarang. Mengapa ? . Yah, karena disitu ada  JK sekarang, yang mungkin dapat membagi ide-idenya dalam skala yang lebih kecil tentunya.
Nah, dari berita di media, akhirnya  kita bisa lihat, JK menepati janjinya balik Ke Makasar.  JK disambut warga Makasar dengan gegap gempita, walau kalah tapi tetap di sambut sebagai pahlawan. Pahlawan demokrasi, kata mereka. Soal ini, tentu bukan hanya orang Sulawesi, tapi juga orang Indonesia di bagian pulau yang lainnya,  juga mengakui, si "lebih cepat lebih baik" memang orang yang demokratis.
kalau orang Sulawesi, menyambut gempita JK, tentu bukan tanpa ada sebabnya. Mereka pasti kangen, dan juga bangga. Kangen mungkin karena lebih dari 10 tahun ini, tepatnya setelah jaman reformasi, kehidupan JK diabadikan untuk kepentingan nasional, mulai dari kepala Bulog jaman Gusdur, Menko Kesra jaman Megawati, sampai wakil presiden jaman SBY, tentu prioritasnya skalanya  Indonesia kan?. Bangga, karena prestasi Jk selama menjabat, diakui oleh masyarakat, apalagi pas menjabat wakilnya SBY, sehingga ada tokoh masyarakat yang menyebutnya sebagai" The Real President". Walaupun JK, membetulkan, katanya yang benar yang benar  adalah  "The Real vice President", untuk membandingkan peranannya dengan wakil presiden yang lain yang hanya sebagai"ban serep" dari presiden-presiden sebelumnya.

http://bendeddy.files.wordpress.com/2009/07/jk-pulang-kampung.jpg

Posisi Jk, yang kuat di Sulawesi selatan, baik itu sebagai mantan wakil presiden, mantan ketua umun partai besar dan seorang pengusaha sukses, pasti lebih kuat dari seorang gubernur Sulsel sekalipun. Memanfaatkan kemampuan JK, bagi keberhasilan pembangunan di sulawesi umumnya dan sulsel khususnya sangat penting. Ini kesempatan emas saya pikir setelah JK melanglang buana di tingkat nasional. Bukan untuk membatasi JK, tapi sangat penting sekali jika JK benar-benar fokus pada satu daerah yang lebih kecil, untuk tujuan yang sangat besar. Menjadikan Sulawesi, khususnya Sulsel di zaman otonomi daerah ini, sebagai tempat berkiprahnya ide-ide JK yang selama ini ada dalam pemikirannya. Mengapa? Karena saya yakin ,Kita,  sebenarnya membutuh contoh, dalam skala sekecil apapun, bagaimana pembangunan seharusnya bisa benar-benar memberikan suatu manfaat bagi rakyatnya. Jika, kita susah melihat dalan skala yang besar, sebagai sebuah bangsa, Indonesia, merupakan sebuah kebahagian, yang teramat besar jika kita bisa melihatnya, walaupun itu dalam ukuran lingkup pemrintahan yang lebih kecil.
kemampuan JK yang teruji selama membantu SBY, sebagai wakil presiden, untuk saat ini perlu ditunjukan lagi di sulawesi, khususnya Sulsel. Saya percaya bahwa kemajuan Indonesia, di era otonomi daerah ini, dimana sistem yang sentralistik telah ditinggalkan, akan sangat ditentukan oleh, kemajuan -kemajuan yang dicapai oleh daerah. Kemajuan di Indoesia adalah rangkaian keberhasilan pemerintah daerah.
Akan sangat menarik jika suatu saat, Jakarta sebagai sebuah propinsi yang juga ibukota negara akan menjadikan sulawesi sebagai tempat untuk belajar dan juga bersaing bagaimana sebuah pembangunan dikelola. Akan sangat menawan, jika orang-orang Indonesia pergi ke Makasar daripada ke singapura atapun kuala lumpur, karena kenyaman dan keindahannya sama. Bisa?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSC9_dN3dX_OsftYzXAcg0tx24h1sH-2337SlIMeHSZtdm5bFl6Nlm6B6c03eQz4O7JU9EU2Va2nYP7GepnZi32ONrQRmzkcvEnR3aiv7M1phAWuEaQ9YYur3yWvk59D1RmG6Pbj8eVfas/s400/Trans+Studio+World.jpg
Akan sangat disayangkan, bila JK yang mempuyai pengalaman birokrasi nasional, tokoh, dan pengusaha besar  tidak dimanfaatkan. Saya yakin, selama ini JK pasti telah memberikan perhatian yang besar bagi tanah kelahirannya, tapi mungkin waktunya habis untuk menyelesaikan hal yang bersifat nasional. Saya,walaupun bukan orang sulawesi, yakin, dengan baliknya JK ke tanah kelahiranya, Sulawesi, sulsel khususnya akan maju dalam 5 tahun ke depan. Melewati  Medan juga Surabaya. kalau tidak?. Bingung saya, kan ada Pak JK dengan ide-idenya yang bagus, juga ada masyarakat Sulsel yang sangat bersemangat, apalagi  dijaman otonomi daerah, dimana orang daerah  bisa bebas berinisiatif dan berkreasi. Sekali lagi,   Saya dan mungkin juga masyrakat  Indonesia yang lain, butuh satu contoh keberhasilan pembangunan yang utuh, walaupun itu   dengan   merangkai dari simpul-simpul yang kecil. Tanpa melupakan jakarta, sebagai ibukota negara, sepertiny kita tidak perlu terus menerus menghabiskan energi hanya untuk memandangi sepak terjang Istana dan para punggawanya.
catatan: gambar di ambil dari google

Thursday, 3 December 2009

Menjaga Kepercayaan



Tanggal 13 Mei 1998, merupakan hari yang mencekam bagi bangsa Indonesia. Banyak orang yang menjadi saksi bagaimana sebuah bangsa tergelincir dalam lubang besar yang penuh amarah dan darah. Sebuah kerusuhan yang terjadi sehari setelah 4 mahasiswa Universitas Trisakti terbunuh dalam aksi menentang pemerintahan suharto dan rezim orde barunya. Kerusuhan ini akan menjadi sejarah kelam, bagaimana sebuah bangsa porak-poranda, karena dipaksa untuk terus berada dalam sebuah sistem yang tertutup, otoriter dan korup. Pada hari itu, kita menyaksikan sebuah negara yang seperti tidak memiliki pemerintahan untuk mengatur dan menjaga keamanan masyarakatnya. Jalanan di Jakarta dan daerah pinggiran sekitarnya menjadi menjadi pusat kekuasaan untuk melakukan aksi-aksi pembalasan, mereka seperti ingin berkata "Sayalah penguasa, saya bebas melakukan apa saja, seperti engkau bebas melakukan apa saja  kepada kami, diatas kekuasan yang engkau miliki". Kekuasaan jalanan sehari itu, benar-benar membuat bangsa kita hancur. Gedung-gedung dijarah, disikat semua isi yang ada didalamnya, mobil-mobil di gulingkan, dihancurkan untuk kemudian  dibakar. Banyak orang yang terbunuh atau tewas terpanggang hidup-hidup di dalam pusat-pusat perbelanjaan. Banyak pula wanita yang mengalami pelecehan seksual, dirumah, gedung maupun di pingiran jalan. Semua seperti mimpi- mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Hari itu, 13 mei 1998 adalah titik terendah kepercayaan masyarakat Indonnesia kepada pemerintahnya. Setelah itu tanggal 19 mei, ribuan mahasiswa mengepung gedung DPR, menuntut Suharto mundur. Dan pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Suharto terpaksa mengundurkan diri sebagai Presiden repubik Indonesia, karena hancurnya kepercayaan masyarakat atas kepemimpinan.
Lihat gambar ukuran penuh
  Kerusuhan Mei 1998
                                                 

Kepercayaan adalah dasar dari kepemimpinan, oleh karena itu tidak ada pemimpin yang boleh menghancurkan kepercayaan dari orang yang dipimpinnya, Kalau kepercayaan itu hancur, maka tamatlah riwayat kepemimpinan seseorang. Ada 3 kualitas yang harus menjadi teladan dari seorang pemimpin untuk membangun kepercayaan. Pertama adalah kemampuan, kedua adalah hubungan dan ketiga adalah Karakter/ kejujuran seseorang. Dalam kasus Pak Harto dan rezim orde barunya pada saat itu, ketiga hal ini tampaknya berlaku. Pertama, kemampuan pemerintahan orde baru selama lebih dari 30 tahun pemerintahannya untuk membangun kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia, tidak tercapai. Kesejahteraan hanya dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, sehingga terjadilah ketimpangan sosial dimasyarakat. Kedua, pola hubungan yang terbangun antara pemerintah dan masyarakatnya terlalu kaku, tertutup dan tidak demokratis, dimana penguasa terlalu mengekang kebebasan bersuara  di masyarakat. Ketiga menyangkut karakter/ kejujuran pemerintahan pun bermasalah, terlalu banyak kasus-kasus KKN yang menyeruak yang mengusik rasa keadilan masyarakat, yang pada akhirnya merugikan pembangunan itu sendiri, seperti dimana pemerintah tidak mampu mengatasi krisis eonomi yang terjadi pada saat itu. Dari ketiga kualitas ini,  sebenarnya yang paling sunguh penting untuk membangun kepercayaan adalah Karakter. karakter adalah kejujuran yang ada di dalam diri kita. Keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Peran karakter adalah sangat penting dalam naik atau turunyanya suatu bangsa. Sulit bagi kita untuk maju sebagai sebuah bangsa, hanya karena kita lebih pandai atau canggih, tanpa didukung oleh kekuatan dari dalam diri kita. Karakter membuat kepercayaan menjadi mungkin. Dan kepercayaan membuat kepemimpinan menjadi mungkin.




                                                     

Berpuluh tahun setelah reformasi, hal positif yang terbangun di Indonesia adalah pola hubungan antara pemerintah dan masyarakatnya yang semakin terbuka dan demokratis.  Namun harapan masyarakat untuk terbentuknya pemerintahan yang jujur dan bertanggung jawab, masih belum terwujud. Berpuluh tahun setelah pelajaran berharga itu, hari-hari ini kita masih terus bermain-main dengan kepercayaan masyarakat. Hidup kita, sebagai sebuah bangsa dari tahun-ketahun terus diisi dengan skandal-skandal kepecayaan pada berbagai level.  Ketidakpercayaan masyarakat terhadap polisi dan kejaksaan dalam penangan kasus Bibit-Chandra, merupakan suatu contoh yang sangat jelas. Setelah tekanan masyarakat yang deras atas kasus ini, jalan terang mulai terlihat. Namun setelah kasus heboh ini, kasus lain langsung menyergap rasa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kasus Bank century.Pada pemilu lalu, Presiden SBY terpilih sebagai presiden Indonesia dengan mengantongi lebih dari 60% suara masyarakat. Ini adalah kepercayaan yang luar biasa. Semoga kepercayaan ini tidak terus merosot, dengan berbagai skandal. Cara kerja kepercayaan , seperti yang dikatakan Jhon C. Maxwell, seorang ahli kepemimpinan seperti menaruh uang receh di dalam saku. Setiap pemimpin memiliki sejumlah uang receh tertentu dalam sakunya ketika ia baru memulai dalam sebuah jabatan kepemimpinan yang baru. Dari sejak itu, ia menambah uang recehnya atau mengeluarknya. Setiap kali membuat kepemimpinan yang baik, ia menaruh uang receh disakunya. Setiap kali membuat keputusan yang buruk, ia harus mengeluarkan uang recehnya. Jika ia terus-menerus membuat keputusan yang kurang baik, ia akan terus mengeluarkan uang recehnya. Kemudian suatu hari, setelah membuat keputusan buruk terakhir, ia harus mengambil uang disakunya dan menyadari bahwa ia telah kehabisan uang receh. Bahkan tidak peduli apakah perbuatan bodoh itu besar atau kecil. Ketika Anda kehabisan uang receh, anda diberhentikan menjadi seorang pemimpin. Semoga Pak SBY, tidak menyia-nyiakan uang recehnya. Masyarakat terlalu letih dengan skandal-skandal kepercayaan.

Wednesday, 23 September 2009

Lebaran di SRIT Tokyo


Lebaran tahun 2009, tampaknya menjadi lebaran yang paling meriah untuk warga indonesia yang ada di Tokyo jepang. Pertama bukan saja lebaran tahun ini jatuh pada hari minggu, tetapi juga karena bersamaan dengan libur panjang bagi warga Jepang, karena hari Senin, Selasa dan Rabu adalah hari libur bagi masyarakat Jepang.


Mengetahui lebaran yang jatuh pada hari Minggu dan diikuti libur panjang, maka dapat diperkirakan bahwa akan banyak warga Indonesia di Jepang yang akan sholat hari raya di SRIT( Sekolah Rakyat Indonesia Tokyo),karena itu, maka kami merencanakan untuk berangkat pagi hari untuk pergi ke SRIT. Jam 6 pagi, kami sudah berangkat dari rumah, menggunakan kereta Api, dari stasiun Totsuka di dekat rumah kami, menuju ke stasiun Meguro.Perjalan menuju ke stasiun terdekat dari SRIT yaitu stasiun Meguro, memerlukan perjalan sekitar 50 menit waktu tempuh. Seperti yang di duga ketika sampai distasiun Meguro, kerumunan masyrakat Indonesia begitu banya,. mereke berkelompok, bergerombol keluar stasiun Meguro. ada yang berjalan kaki, ada yang mengunakan bus, dan ada juga yang menggunakan taxi untuk sampai ke SRIT. Begitu sampai di SRIT, seperti yang kami perkirakan begitu banyak masyarakat Indonesia yang datang. Gedung dan halaman telah penuh dengan warga negara Indonesia yang akan melaksanaan sholat Ied bersama. Karena banyak orang yang hadir, maka shoat Ied ini harus dibagi menjadi 2 gelombang. Beruntung , bagi kami walaupun tidak dapat sholat di dalam gedung, tetapi tetap mendapat gelombang yang pertama untuk sholat yang dimulai tepat jam 8 , sedangkan gelombang kedua dimulai jam 10. Selesai sholat kami pergi ke Wisma Indonesia untuk acara halal bihalal dengan seluruh rakyat Indonesia yang ada di Tokyo. Di Rumah dubes Indonesia untuk jepang, acara hala bihalal diadakan. Begitu meriah dan sangat ramai, semua orang dapat menikmati dan menyantap opor ayam yang disediakan oleh panitia.Selamat hari raya lebaran, mohom maaf lahir dan batin

Thursday, 17 September 2009

Kesadaran bersama

http://hermit777.com/wp-content/uploads/2009/04/kesadaran.jpg

Di sebuah negara besar kita hidup. Sebuah negara yang mengalami masa perjuangan panjang untuk merebut harga dirinya, martabat dan hak-hak yang harus dimilikinya sebagai sebuah bangsa. Perjuangan yang panjang dari para pejuang, yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk sebuah kesucian tindakan. Ribuan bahkan mungkin jutaan jiwa yang harus terhempas dari kehidupan nyata. Tuhan maha tahu, Tuhan maha mendengar, siapa yang pantas berada ditanah besar itu.Tekad, keikhlasan dan perjuangan yang panjang, telah mendapat persetujuan dari sang pencipta untuk mendaptkan hasilnya. Sebuah kemerdekaan, akhirnya dicapai.
Rahmat terbesar bagi bangsa yang bernama Indonesia ini adalah kemerdekaan. hari-hari selanjutnya, setelah orang-orang yang tidak sepantasnya pergi dari tanah besar ini, kita menjadi penghuni yang merdeka, seharusnya.

Ketika kemerdekaan telah ditangan, dengan tekad untuk kesejahteraan dan kejayaan bangsa, hari-hari kita penuh tantangan. Tantangan yang begitu besar untuk merubah kemiskinan menjadi kemakmuran, kebodohan menjadi kepandaian, yah mengubah segala sesuatu yang tidak pantas menjadi pantas. mengubah sebuah negara yang di hina, karena terjajah menjadi sebuah negara terhormat.

Menjadikan negara ini terhormat, ternyata tidak semudah yang dicita-citakan. Ketika rejim berganti rejim, ketika sukarno dengan segala kelebihan dan kekurangannya, berganti dan bergulir ketangan Suharto, ketika Suharto dengan segala kelebihan dan kelemahannya harus mundur , ketika kita mendapatkan zaman besar yang kita sebut zaman reformasi.Ketika nyawa-nyawa mahasiswa harus melayang, ketika kekacauan melanda negeri ini ditahun 1998, apa yang seharusnya kita petik dari semua ini?.

Ketika tuhan mengizinkan bangsa ini, untuk dilelola oleh orang yang sepantasnya tentulah Tuhan tahu, bahwa mereka bukan saja berhak atas tanah itu, tetapi juga Tuhan tentu tahu, bahwa bangsa itulah yang akan membuat kemajuannya sendiri.


Nyatanya kesadaran kita, akan kerelaan Tuhan untuk memberikan tanah besar ini, tidak kita ketahui. Kesadaran kita masih semu, sebagai sebuah bangsa. Kesadaran kita ternyata hanyalah kesadaran pribadi, yang hanya berpihak kepada kesenangan kita sendiri. Kita, tampaknya selalu meletakan kenyamanan kita, kepentingan kita diatas segala-galanya. Demi kenyamanan pribadi, mata kita tertutup. Demi kenyamanan pribadi kita bersedia merusak orang lain Demi kenyamanan pribadi kita bersedia berkelahi di panggung yang luas ini.Demi kenyamanan pribadi, lihatlah mereka para penyelengara-penyelengara negara, yang seharusnya memimpin negeri ini, saling menjebak, menjatuhkan dan menghancurkan di hari-hari ini.

Yah tuhan, di bulan yang penuh hikmah ini, berikan kami pemimpin yang mampu membangun kesadaran bersama bagi kami. Pemimpin yang mencontohkan, pemimpin yang mampu membuang kenyamanannya pribadi demi kenyamanan seluruh rakyat Indonesia.

Menjaga” Kabinet Parpol Bersatu”

Hari-hari ke depan, Presiden SBY disela sela penuntasan pemerintahannya akan disibukan dengan rencana pembentukan Kabinet..Banyak harapan dikemukakan untuk pemerintahan mendatang, mulai dari perampingan,kabinet, pembatasan koalisi, sampai sosok calon seorang menteri. Melihat kenyataan dan kecendrungan politik yang semakin ramai, tampaknya harapan masyarakat agar kabinet mendatang dapat ramping dengan koalisi terbatas tampaknya sukar terwujud. Kabinet akan tetap besar dan cenderung mengarah pada berkumpulnya partai-partai besar didalam satu pemerintahan , kabinet seperti ini pantas disebut “ kabinet parpol bersatu,”

“Kabinet Parpol Bersatu”

yataan SBY yang membuka diri pada semua potensi bangsa dapat menjadi indikasi kemungkinan bergabungnyAda 3 alasan mengapa pemerintahan mendatang kemungkinan besar menjadi “Kabinet parpol bersatu”. Pertama kenyataan politik bahwa, banyak pihak yang berjasa dalam kemenangan SBY, tidak hanya Partai Demokrat, mitra koalisi, tetapi juga pendukung SBY lainnya, baik perorangan maupun organisasi massa. Kedua kecendrungan politik. Walaupun Partai Demokrat dan mitra koalisinya ( PKS, PAN, PKB dan PPP) mendapat kursi di parlemen sekitar 60%, tetapi tampaknya SBY dan Partai Demokrat, tidak dapat memandang sebelah mata apabila PDI dan Golkar, yang memiliki pengalaman panjang di parlemen, menjadi kekuatan oposisi. Di lain pihak gayung bersambut, sejumlah elit di dalam kedua partai tersebut mempunyai kecendrungan untuk masuk dalam pemerintahan.mendatang. Hal ini seperti sebuah pepatah pucuk dicinta ulam pun tiba. Perna kedua partai tersebut.
Lihat gambar ukuran penuh
   Gambar partai peserta pemilu 2009

Kabinet yang kuat dalam politik dan kerja

Strategi SBY untuk menciptakan stabilas politik pemerintahannya dengan merangkul partai diluar mitra koalisi, seharusnya diimbangi dengan penempatan orang yang tepat. Membuat kabinet yang gemuk dengan melibatkan banyak partai politik dengan alasan pertimbangan politis, hanya akan mengecewakan masyarakat karena hal ini dapat melemahkan peran kontrol dari parlemen terhadap pemerintah. Agar kekecewaan itu tidak bertambah, SBY harus mampu menjaga agar kabinetnya nanti diisi oleh sosok yang tepat, dengan tujuan.tidak hanya kuat secara politik itu, tetapi juga kuat dalam bekerja untuk kepentingan masyarakat. Berkaitan dengan hal ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan SBY dalam membentuk kabinetnya; pertama, sebaiknya penempatan menteri harus menjadi kewenangan penuh SBY, dalam arti partai-partai politik hanya menyediakan nama,calon menterinya sedangkan penempatannya adalah kewenangan penuh dari SBY. Hal ini terutama pada pemilihan menteri yang terkait dengan bidang perekonomian. Pengalaman di awal pemerintahan SBY-JK, dimana mereka harus merombak menteri koordinator perekonomian, menteri keuangan, menteri perindustrian dan menteri negara BUMN,karena kinerja dianggap tidak memuaskan harus menjadi pelajaran bagi SBY untuk menghindar dari tekanan partai politik dalam penempatan menteri dalam bidang-bidang ekonomi. .Kedua, SBY harus berani meminta calon yang dipilih untuk mundur dari jabatan struktural di partai. Ini untuk menghindari conflict of interest dan juga agar fokus dalam bekerja. Ketiga selain kriteria kapasitas, integritas dan akseptabilitas yang selalu disebut oleh SBY, perlu ditekankan juga kriteria change character. Sosok yang memiliki karakter perubah biasanya mempunyai kemampuan berhubungan dengan orang lain, berani bertindak dan cepat untuk mengambil sebuah keputusan. Sosok seperti JK, tampaknya di perlukan dalam kabinet SBY-Budiono mendatang. Keempat proses uji kepatutan dan kelayakan, untuk memahami visi seorang menteri harus dilakukan sunguh-sunguh. Ada kontrak kerja yang jelas dan tertulis. Apabila seorang menteri dalam waktu satu tahun tidak dapat melakukan perubahan sesuai dengan kontrak politik, presiden harus mengantinya.


Kesimpulan

Harapan masyarakat akan terbentuknya kabinet ramping yang terdiri dari koalisi partai yang terbatas tampaknya sulit terwujud..SBY agaknya akan merangkul partai besar diluar mitra koalisinya seperti Golkar dan PDIP untuk menciptakan stabilitas politik dalam pemerintahanya. Satu-satunya harapan masyarakat terhadap kabinet yang akan dibentuk adalah pada sosok menteri yang akan dipilih SBY. Walaupun pintu-pintu masuk untuk menjadi seorang menteri banyak dan tidak diharamkan, tetapi seharusnya orang-orang yang masuk harus seragam yaitu berkualitas dan bersedia untuk mengabdi kepada kepentingan bangsa. Kepercayaan masyarakat terhadap SBY dalam pemilu yang lalu harus dibalas dengan kearifan kepemimpinan SBY.

Wednesday, 16 September 2009

Dimana pemimpin kita?

Indonesia adalah negara yang sangat kaya, hampir semua kekayaan alam ada di negara kita. Kekayaan alam inilah yang mengundang rasa iri bangsa-bangs di dunia untuk menguasai Indonesia. Hal hasil selama-beberapa abad kita dijajah oleh banyak negara. Purtugal, Belanda dan Jepang.

Kekayaan alam yang melimpah di indonesia ini benar-benar laur biasa, tidak hanya ada didarat namun juga dilaut. Semua di berikan oleh sang pencipta kepada kita. Luar biasa semuanya berserak di bumi katulistiwa ini.Kekayaan alam yang berlimpah ini, yang seharusnya menjadi manfaat bagi semua kita, ternyata hanyalah menjadi kekayaan yang semu untuk rakyat Indonesia. Bukan saja hanya dinikmati oleh sebagian kecil rakyat indonesia, yang bolehlah kita sebut sebagai elit -elit bangsa, tetapi yang lebih menyakitkan kenyataannya sebagian besar keuntungan dari kekayaan alam itu ternyata mengalir ke luar dari bangsa ini.
Apakah kita, tidak tahu? tahu tetapi tidak peduli? atau karena sudah ada segelintir orang yang menikmati yang memiliki kekuasaan dan persetan dengan yang lain?.

Sebuah bangsa terbentuk tentu dengan tujuan yang mulia. Kesejahteraan adalah cita-cita bersama. Indonesia merdeka dari sebuah perjuangan yang panjang untuk sebuah kemandirian, harga diri dan kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakatnya.
Berpuluh tahun sudah kita merdeka, banyak orang yang sudah sejahtera, tetapi lebih banyak orang yang menderita. Lihatlah dijalan, begitu banyak pengemis,pengamen,orang-orang yang keliaran yang tidak jelas arahya. Siapa mereka? mereka adalaha korban dari sebuah pembangunan yang salah, yang tidak peduli dan menganggap enteng sebuah masalah kemanusiaan. Cabutlah atap-atap rumah orang-oarang yang ada diperkotaan. Lihatlah , apakah hanya ada keluarga inti didalamnya?Ayah, ibu dan anak-anaknya?. Tidak lihat orang di jakarta dan daerah penyanggah lainnya. diantara keluarga inti tersebut, menyelip gadis-gadis belia yang berserak sebagai pembantu rumah tangga. Banyak dari mereka yang berasal dari desa-desa di jawa.Mengapa mereka di usia sekolah harus ada di rumah-rumah itu?. jawabannya karena sebuah kebutuhan . Jika jawa yang menjadi sentral dari republik ini masih banyak menghasilkan ketidakjelasan, bagaimana daerah-daerah yang lainnya di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Papua. Lain hal tengoklah ke persimpanganan jalan dseluruh penjuru negegri ini, lihatlah angkot-angkot yang berseliweran. Siapa yang banyak menjadi supirnya? anak muda. Atau lihatlah jejeran motor-motor di pinggir jalan , siapa yang menjadi mayoritas orang yang duduk di jok dan mengantar kita ke tempat tujuan kita?. Yah sebagian besar mereka yang kita kenal sebagi tukang ojek itu adalah pemuda. Pekerjaan-pekerjaan itu halal, bukan sesuat yang salah. Menjadi pengamen, pembantu rumah tangga, ataupun tukang ojek adalah pekerjaan yang halal. Tapi, apa yang dapat kita harapkan dari sebuah pekerjaan seperti itu?. Sesuatu saat mereka akan menikah, bagaimana dengan masa depan anak mereka?.
Anak-anak mereka, seandainya mereka nanti berkeluarga akan menjadi petaruhan besar bagi bangsa ini. Apakah bangsa ini akan mampu mengubah nasib anak-anak mereka berbeda dari kedua orang tua mereka. Baiklah, orang tua mereka masih diberikan kepantasan untuk menderita. Disitu bercampur antara kesalah sebuah negara dan kelemahan sebuah pribadi. Tetapi anak-anak mereka harus ditarik keluar dari lembah-lembah kemiskinan. Siapa yang bertugas?.jelas mereka yang diberikan kekuasaan untuk memerintah. para pemimpin kita .Yah allah, pada bulan yang penuh rahmat ini hadirkanlah pemimpin-pemimpin kami kembali.Yang mengerti kebutuhan kami, yang mampu membangun sebuah sistem yang peduli pada masa depan anak-anak di Indonesia.Sistem yang baik, yang melayani semua anak-anak kita, yang kaya, yang sederhana maupun anak-anak kurang berada.

Tuesday, 15 September 2009

Mengembangkan orang

Apa tugas utama seorang pemimpin?. Tugas utama seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain. Seorang pemimpin menjadi besar bukan karena kekuasaannya tetapi karena kemampuannnya untuk mengembangkan orang lain. Tanggung jawab utama seorang pekerja adalah melakukan pekerjaannya sendiri. Tanggung jawab seorang pemimpin adalah mengembangkan orang untuk mampu melakukan pekerjaannnya sendiri. Pemimpin yang sesungguhnya dapat dikenali karena orang-oranya secara konsisten menunjukan penampilan yang superior. Hasil penelitian di barat menunjukan keberhasilan sebuah organisasi ditentukan; 50% oleh pemimpin dan kepemimpinannya dan 50% lagi tergantung pada kualitas pelatihan dan moral mereka yang bekerja pada sang pemimpin. Bila seorang pemimpin dapat memperlakukan orang yang dipimpinya dengan benar, maka mereka akan memperlakukan organisasi dan orang lain dengan benar pula.

Thursday, 10 September 2009

Kemerdekaan=bebas dari pemimpin tak berintegritas

Ini sebuah lelucon, tentang seorang politikus. Mungkin anda sudah pernah mendengarnya. Suatu ketika, ketika berkampanye di sebuah kota, seorang ketua umum partai besar melontarkan janji-janjinya.”Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Saudara telah melihat bagaimana pembangunan begitu pesat ketika kami duduk dalam pemerintahan. Kami tahu, krisis ini membuat angka penganguran terus meningkat. Maka, saya berjanji, jika partai kami memenangi pemilihan umum kali ini, kami akan mendirikan pabrik tektil di daerah ini,” katanya. Sang asisten menangkap ada yang keliru, yaitu pada kata tektil yang kurang huruf “s“. Lalu ia berbisik di telinga sang ketua umum, “kurang s” pak katanya. Spontan ketua umum berteriak, “tidak hanya itu, kami juga akan mendirikan pabrik es….”katanya.
Indonesia telah merdeka 64 tahun. Tujuan para pejuang memerdekan bangsa ini cuma satu menjadi tuan di negara sendiri, memerintah dan mengelola negara ini sendiri untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Namun apa yang mereka cita-citakan, apa yang kita inginkan belum dapat tercapai. Kesejahteraan itu, masih mengendap pada segelintir rakyat indonesia bukan seluruh rakyat Indonesia. Pertanyaannya, mengapa ini terjadi?. jawabanya karena selama kita merdeka tampaknya kita tidak pernah bebas dari pemimpin tak berintegritas.
Pemimpin itu sangat penting. Menurut Jhon maxwell, seorang ahli kepemimpinan Jatuh bangunnya segala sesuatu bergantung pada kepemimpinan. Jatuh bangunya sebuah perusahaan, lembaga sosial, lembaga agama maupun negara tidak akan pernah lepas dari kiprah sang pemimpin. Jika pemimpinnya hebat, organisasi itu akan berkembang dengan baik dan maju, sebaliknya jika pemimpinnya buruk cepat atau lambat organisasi akan hancur.
Pemimpin yang hebat menurut mantan jenderal perang Amerika yang terkenal Norman Schwargkopf adalah pemimpin yang yang memiliki strategi dan karakter (integritas). Namun jika kita terpaksa harus kehilangan salah satunya, relakanlah strategi.
Setelah 64 tahun Indonesia merdeka, kualitas terpenting yang sangat sulit dicari dalam diri pemimpin di negeri ini ialah integritas. Orang yang memiliki integitas adalah orang yang melakukan apa yang dikatakanya. Sama antara perkataan dan perbuatan. kejujuran menjadi langkah dan tindakannya.
Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia, tidak hanya cukup dengan mengusir penjajah yang berbeda warna kulitnya. Kemerdekaan bagi rakyat Indonesia tampaknya sama artinya bebas dari pemimpin tak berintegritas. Pada semua tingkat pada semua organisasi.

Thursday, 3 September 2009

Pengaruh

Banyak yang membicarakan, tetapi sedikit yang mengerti, banyak yang menginginkan tetapi sedikit yang mendapatkanya.

Siapa yang berhak disebut pemimpin?.Apakah mereka yang sedang menjadi pimpinan sebuah oranisasi bisnis ataupun pemerintahan, secara langsung dapat melekatkan diri meeka sebagai pemimpin?. TIDAK. Banyak orang yang memiliki kekuasaan yang langsung menganggap dirinya seorang pemimpin, padahal sikap, caraperfikir mereka jauh dari tindakan seorang pemimpin.

memimpin, memiliki makna yang jelas artinya ada yang kita pimpin, yaitu orang. Kepemipinan adalah kemapuan untuk menghadapi orang. Brbeda deengan manajemen yang lebih mengarahkan pengetahuan kita pada pengelolaan, menjalankan sebauah sistem, sebauah prosesm sebauah struktur, yang jelas ajian bukan pada manusia.

memimpin manusia, bukanlah hal yang muda karena manusia adalah makluk yang bernyawa yang memiliki banyak perbedaan sikap, perilaku, dan tindakan. sebagai seorang pemimpin, tugas ita adalah menjaga agar hal-hal yang berbeda didalam diri manusia tidak menjadi sebuah penghalang, tetapi menjadi pendorong bagi sebauh pencapaian organisasi.

Ketika sebuah organisasi dibentuk pastilah ia memilik tujuan yang hendak di capai, Oraganisasi bisnis bertujuan mencapai sebauh keuntungan, organisasi pemerinatahan adalah mencapai sebuah kesejahteraan. Untuk mencapai tujuan ini, organisasi harus dijalankan bersama-sama oleh sekumpilam orang, Proses ini akhirnya akan melahirkan sistem, bagian, proses, atasan, bawaha dan sebagainya. Agar semaua berjalan baik menuju arah pencapaian tujuan, didalam organisasi akan ditunjuk seorang atasan. Atasan yang baik akan memainkan dua peran sebagai seorang pemimpin dan sebagai seorang manejer. Sebagai seorang pemimpin ia akan memfokuskan kerja pada bagaimana mengerakan, mengarahkan, memotivasi orang agar menjadi manusia-manusia handal yang dapat menjalankan organisasi mencapai sasaran. Sebagai seorang manejer, seorang pemimpin harus pandai untuk memahami bagaimana menjalankan sistem dan proses dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik. Fungsi kedua ini dapat dialihkan kepada orang lain untuk melaksanakan

Fungsi yang pertama, sebagai seorang pemimpin haruslah yang terus dikembangkan oleh orang-orang yang memiliki sebuah jabatan di pundaknya.Pemimpin artinya memimpin orang lain, ia harus mempunyai kemampuan untuk mengerakan, mengarahkan seseorang agar dapat tumbuh dan berkembang. Agar seseorang dapat kita gerakan, kita arahkan kita motivasi, maka kita harus mempunyai pengaruh terhadap mereka. Pengaruh adalah hal terpenting yang harus dikembangkan oleh seorang pemimpin. Mengembangkan pengaruh bukan hal yang mudah, dalam menggapai pengaruh kita tidak dapat mengandalkan hanya pada posisi yang kita memiliki, kalau kita hanya mengandalkan posisi kita maka pengaruh kita tidak akan besar dan efektif. Kita dapat mengembangkan pengaruh kita melalui hal yang lain, misalnya pengembangkan jalinan hubungan yang baik dengan bawahan. menunjukan prestasi unggul kita kepada bawahan, dan yang terakhir menunjukan kepedulian kita untuk mengembangkan mereka menjadi pribadi-pribadi yang sukses.Seorang pemimpin yang tidak memiliki pengaruh tidak akan memiliki pengikut, seorang pemimpin tanpa pengikut bukanlah pemimpin, ia seperti masinis kereta tanpa penmunpang. kemana tujuannya? tidak memberikan kejelasan. Ketika pengaruh yang besar kita telah pegang maka akan sangat mudah bagi kita untuk melakukan perubahan dalam oraganisasi. Kalau orang-orang dalam organisasi telah kita pegang dengan keanggunan maka mereka akan menunjukan rasa hormat, menunjukan kesetian besar kepada kita.kalau semau ini dapat terbangun semua masalah dalam organisasi akan mudah untuk dipecahkan.Karena semua orang telah mengerti sasaran dari organisasi.

Friday, 28 August 2009

3 hukum kepemimpinan

Hari ini kita akan pelajari 3 hukum didalam kepemimpinan. semoga bermanfaat.
Kemampuan kepimpinan adalah hal yang penting untuk diketahui oleh semua orang, dengan kemampuan kepimpinan, kita tidak hanya dapat memimpin diri kita, tapi juga orang lain dalam sebuah organisasi. Apakah kempuan kepemimpinan hanya hak dari orang-orang tertentu saja?. Tidak. Kemampuan kepemimpinan milik semua orang. Tidak semua orang akan menjadi pemimpinan besar, tetapi semua orang dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinannya menjadi lebih baik. mengapa kita harus meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita?, Karena kemapuan kepemimpinan akan menjadi batasan yang menentukan tingkat efektifitas seseorang. Semakin rendah tingat kemampuan kepemimpinan seseorang semakin rendah batas potensinya, semakin tinggi tingakat kemampuan seseorang semakin besar tingkat efektifitasnya dalam memimpin.kalau kemampuan kepemimpinan kita 3, batas efektifitas kita tidak lebih dari 2, kalau kemampuan kepemimpinan kita 7, batas efektifitas kita tidak akan lebih dari 6.Kesuksesan tanpa kemampuan kepemimpinan hanya akan menjadi batasan untuk mencapai kesuksesan yang lebih tinggi, kenapa? karena efektifitas kita tidak mencapai level tertinggi.

Karena kita memahami pentingnya kemampuan kepemimpinan, maka kita harus belajar tentang kepemimpinan. Untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan ini, diperlukan sebuah proses dalam hidup, kita tidak dapat meningkatkan kemampuan hanya dalan sehari. Memerlukan sebuah proses yang panjang, ketekunan dan keuletan untuk memahaminya. Hukum proses dalam kepemimpinan menyatakan bahwa kepemimpinan dikembagkan setiap hari, tidak setiap hari. Meningkatkan kesuksesan dalam kepemimpinan, sama seperti menananamkan kesuksesan dalam bursa saham. kesuksesan tidak dalam satu hari, kalau anda ingin meraih keuntungan di bursa saham dalam sehari lupakanlah. Butuh keuletan, kedisiplinan untuk memperoleh kesuksesan di bursa, tidak hanya mengandalkan naluri perjudian, anada akan hancur. kesuksesan kita dalam meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita, tdapat kita temukan dalam jadwal kita sehari-hari. para pemimpinan yang sukses adalah orang yang mau belajar. Dan proses belajar itu terjadi terus menerus, hasil dari disiplin dan ketekunan diri.

selanjutnya apa yang harus kita ketahui tentang kepemimpinan. Kita masuk pada defenisi kepemimpinan. kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Titik. Sederhana dan jelas. yah kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin kita harus memiliki PENGARUH. tanpa pengaruh kita tidak akan dapat mengarahkan, menggerakan seseorang. kalau kita ingin melakukan sebuah perubahan terhadap organisasi, maka orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut adaah orang-orang yang kita dapat "pegang" dengan pengaruh kita. Inilah yang kita kenal dengan hukum pengaruh dalam kepemimpinan. Kepemimpinan adalah pengaruh, tidak lebih dan tidak kurang.Sekarang yang menjadi masalah dari mana pengaruh kita bersumber?. Apakah kita hanya mengandalkan posisi, jabatan yang kita memiliki untuk mempengaruhi orang lain?. tentu tidak. Kita harus meningkatkan pengaruh kita lebih dari itu, maka sangat penting sekali kita mengetahui bagaimana cara kerja sebuah pengaruh, karena dengan tingkat pengaruh kita yang tinggi, bukan saja memimpin menjadi lebih muda tetapi orang pun akan senang dan yakin mengikuti kita. Bagaimana cara kerja pengaruh, dan bagaimana kita dapat meningkatkan tingkat pengaruh kita, akan kita bahas dalam tulisan yang lain.

Wednesday, 26 August 2009

Langkah awal menjadi pemimpin

Di halaman pertama salah satu buku Jhon Maxwell, ada kata-kata seperti ini " Banyak orang yang membicarakan, tetapi sedikit yang mengerti, banyak orang yang menginginkan tetapi sedikit yang mendapatkan. Kalaimat ini tentu merefleksikan bagaimana pemahaman banyak orang tidak tepat terhadap kepemimpinan.

Di Indonesia apalagi, banyak sekali orang yang ingin menjadi pemimpin atau teriak bahwa ia seorang pemimpin, tetapi sikap, cara berfikir dan tindakannya jauh dari kriteria seorang pemimpin.

Meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita sangat penting, karena kemampuan kepemimpinan kita, baik itu rendah maupun tinggi yang akan menentukan tingkat efektifitas kita sebagai seorang pemimpin. Hukum keterbatasan, dari Jhon Maxwell menyatakan, kemampuan kepemimpinan adalah batasan yang menentukan tingkat efektifitas seseorang dalam memimpin. Semakin rendah kemampuan kepemimpinan seseorang, semakin rendah batas potensinya, sebaliknya semakin tinggi kemampuan kepemimpinan seseorang akan semakin tinggi tingkat efektifannya dalam memimpin. Kalau Kemampuan kepemimpinan kita 3, maka efektifitas kita dalam memimpin tidak lebih dari 2, kalau kemampuan kepemimpinan kita 8, maka efektifitas kita dalam memimpin tidk lebih dari 7. Ini yang harus dipahami.

Meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita tidak dapat dilakukan secara cepat. meningkatkan kemampuan kepemimpinan seperti berinvestasi, di dalam pasar saham. kalau kita ingin cepat mendapat untung dalam sehari, lupakanlah. Kepemimpinan dikembangkan setiap hari, Tidak dalam sehari. Inilah makna dari hukum proses dalam kepemimpinan. semangat perbaikan dalam diri adalah hal yang utama.

Langkah pertama dan terpenting untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita terhadap orang lain adalah memperbaiki diri kita sendiri, memimpin diri kita. Kita tidak dapat memimpin anak, istri, kakak, adik, ayah, ibu, maupun orang lain kalau kita tidak dapat memimpin diri kita sendiri. Kita tidak mungkin memimpin orang lain pada saat kita buruk dalam bersikap, semrawut dalam berfikir dan lamban dalam bertindak. Langkah awal untuk menjadi seorang pemimpin adalah dengan memperbaiki sikap, cara berfikir dan tindakan kita. Tanpa mampu merubah diri kita, tidak mungkin kita mampu merubah orang lain. Satu cara terbaik, agar kita mampu merubah diri kita, kata ajaib yang harus kita tanamkan adalah DISIPLIN. Untuk mulai belajar disiplin lakukan padahal-hal yang terkecil terlebih dahulu, dalam hidup kita sehari-hari.Yah dalam hidup kita sehari-hari.

Tuesday, 25 August 2009

Pak Dirman


Siapa yang tidak kenal dengan nama Sudirman?. Hampir semua jalan utama di negeri ini memakai nama Sudirman. Yah, panglima besar Sudirman. Di pundak pak Dirman bertengger, bintang yang akan susah sekali didapat oleh seorang jenderal, bintang 5. penghargaan yang diberikan kepada pak Dirman tentu karena perjuanganan yang dilakukannya semasa zaman revolusi dulu.pak Dirman, berjuang keluar masuk desa, keluar masuk kampung, merambah hutan , menaiki gunung melawan penjajah belanda



Pak Dirman berbeda dengan Rambo, yang gagah perkasa, dengan senjata besar ditangannya. Rambo menembak, meloncat, menyikat musuhnya dengan kekuatan fisiknya. Pak Dirman hanyalah seorang mantan guru yang terpanggil untuk memerdekakan bangsanya, badannya lemah, kurus dan sakit-sakitan, Berjalan pun ia tak mampu. bergerak ke sana-kemari harus di pandu. Namun kelemahan fisik pak Dirman tidaklah menjadi penghalang perjuangannya.


 

Mengapa ketika gambaran seorang hero begitu jauh dari sosok seorang
Sudirman, namun ia menjadi tokoh yang sangat terkenal bagi bangsa ini?Mengapa ia memiliki pengaruh, pengikut yang begitu banyak yang membantu perjuangannya?. Jawabanya karena pak Dirman seorang pemimpin. Kelemahan fisiknya tidak mempengaruhi semangat perjuangannya, mengapa beliau begitu semangat, jawabanya pasti satu, karena impian seorang sudirman akan kemerdekaan bangsa Indonesia, impian itulah yang harus diwujudkan. dan ia mencontohkan itu kepada anak buahnya yang terus mengikuti kemana arah Pak Dirman bergerak.

Thursday, 13 August 2009

Mencari “Mutiara” Diantara Pemimpin Lokal

Ada satu pertanyaan dalam diri, apakah reformasi yang telah lama bergulir akan melahirkan sosok seorang pemimpin yang unggul?. Bukankah reformasi, dengan perubahan-perubahan sistem politik telah memberikan kesempatan kepada semua orang untuk dapat bersaing secara sehat dan terbuka untuk memperebutkan kepemimpinan politik di berbagai level. Melihat kondisi Indonesia saat ini yakinkah kita ?

Kalau kita meragukan akan lahirnya pemimpin yang unggul pada tingakat nasional saat ini, sepertinya kita dapat berharap pada kepemimpinan tingkat lokal di Indonesia. Mengapa?. Jawabanya sederhana, perebutan kekusaaan di tingakat nasional hanya memperebutkan satu kekuasaan yaitu presiden. Bandingkan perebutan kekuasaan di tingkat lokal, 33 propinsi untuk posisi 33 Gubernur, 349 kabupaten untuk posisi 349 Bupati, dan 91 kota untuk posisi 91 Walikota. Mana probabilitas yang memungkinkan lahirnya pemimipin unggul?. Jelas ada di kepemimpinan lokal. Presiden hanya satu, pilihannya gagal atau berhasil. Kalau 33 Gubernur, 349 Bupati, 91 Walikota semuanya gagal, rasanya tidak mungkin, minimal 10 % dari mereka akan menjadi pemimipin yang unggul. Hitung saja sendiri berapa 10 % dari jumlah itu. Kalau semuanya gagal?. Tidaklah, masa kita salah memilih 473 pemimpin secara langsung. Kalau tidak ada?. Bangsa ini dalam BAHAYA BESAR.

Kalau kemarin pilihan kita gagal dalam perebutan kekuasaan presiden, tidak perlu resah. Masih banyak stok-stok kepemimpinan lokal yang akan membuat kita bangga sebagai rakyat Indonesia, yakinlah 5-10 tahun ke depan kita akan melihat sebuah kota yang lebih baik dari Jakarta, sebuah kota yang tertib masyarakatnya, nyaman sistem transportasinya, bagus sistem kesehatan dan pendidikannya.

Dalam 5-10 tahun ke depan, kita akan melihat, munculnya seorang pemimpin lokal yang berpengaruh, bervisi dan membawa perubahan. Itu ada di kota saya atau mungkin anda. Kalau ada di kota anda tolong beritahu saya, kita pantau dia, kita angkat dia, mudahan-mudahan kepemimpinannya berlanjut ke tingkat yang lebih tinggi. Ingat jangan hanya mengandalkan kepemimpinan di tingkat pusat untuk memperebutkan kekuasaan di tingkat nasional, apalagi mereka terbukti gagal. Apalagi sepertinya stok mereka akan habis tahun 2014 nanti. Ingat loh, pemimpin lokal yang UNGGUL yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, yang melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain dan melihat sebelum yang lain melihatnya. Di Amerika pun ini pernah terjadi, bukankah presiden Bill Clinton sebelumnya gubernur Arkansas.

Rizaldy

Tuesday, 11 August 2009

Rendra, sang pemimpin

Pagi ini, begitu mengejutkan beritanya “ Sang burung Merak” WS Rendra meninggal dunia. Walaupun nasib manusia di tangan kuasa, sama seperti Mbah Surip sahabat Rendra yang meninggal di masa ketenarannya berita ini sangat mengejutkan.
Susah bagi saya untuk memberikan penilaian bagi orang lain, kecuali untuk sosok-sosok tertentu. Sosok Rendra begitu luar biasa, idealis, tegas dan berani. Karya-karya puisinya, perlawanan-perlawanan kata-katanya begitu mengugah, inspiratif dan berpengaruh. Kata orang, Rendra adalah sosok yang tidak pernah memakai topeng, apa adanya terhadap kekurangan dan kelebihan dirinya, orang yang tidak pernah menyodorkan diri terhadap pergantian-pergantian kekuasaan di republik ini.

Bagi saya, walaupun Rendra seumur hidupnya tidak pernah memegang jabatan-jabatan formal apapun, ia adalah seorang pemimpin. Menurut Jhon C Maxwell, pakar kepemimpinan modern, pemimipin adalah adalah orang yang memiliki PENGARUH terhadap orang lain. Pengaruh Rendra begitu luas , khususnya terhadap anak-anak muda di negeri ini. Kalau kita, ingin membayangkan lebih jauh misalnya; seperti Ibu Teresa yang pengaruhnya begitu luar biasa, ketika pengaruhnya membuat banyak orang menjadi pengikutnya. Ingat, walaupun tanpa embel-embel jabatan yang melekat dipundaknya.

Orang tentu tidak akan memiliki pengaruh begitu saja ke orang lain, tanpa melakukan perbuatan nyata, perbuatan nyata ibu Teresa adalah melayani orang miskin di Calcutta, India sepanjang hayatnya. Perbuatan nyata Rendra adalah menyuarakan keadilan dan kebenaran sepanjang hidupnya. Ketika rendra bersuara yang ia tuntut hanya satu PERUBAHAN. Perubahan untuk masa depan anak-anak bangsa, bukan untuk anaknya dan pribadinya. Orang yang mampu, menanamkan makna perubahan dalam pikiran dan tindakannya adalah orang yang memiliki VISI. Orang yang memiliki visi adalah seorang PEMIMPIN.

Yokohama, 7-8-2009


Sajak Sebatang Lisong

menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya
mendengar 130 juta rakyat
dan di langit
dua tiga cukung mengangkang
berak di atas kepala mereka

matahari terbit
fajar tiba
dan aku melihat delapan juta kanak – kanak
tanpa pendidikan

aku bertanya
tetapi pertanyaan – pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet
dan papantulis – papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan

delapan juta kanak – kanak
menghadapi satu jalan panjang
tanpa pilihan
tanpa pepohonan
tanpa dangau persinggahan
tanpa ada bayangan ujungnya
……………………..

menghisap udara
yang disemprot deodorant
aku melihat sarjana – sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiunan

dan di langit
para teknokrat berkata :

bahwa bangsa kita adalah malas
bahwa bangsa mesti dibangun
mesti di up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor

gunung – gunung menjulang
langit pesta warna di dalam senjakala
dan aku melihat
protes – protes yang terpendam
terhimpit di bawah tilam

aku bertanya
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair – penyair salon
yang bersajak tentang anggur dan rembulan
sementara ketidak adilan terjadi disampingnya
dan delapan juta kanak – kanak tanpa pendidikan
termangu – mangu di kaki dewi kesenian

bunga – bunga bangsa tahun depan
berkunang – kunang pandang matanya
di bawah iklan berlampu neon
berjuta – juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau
menjadi karang di bawah muka samodra
……………………………

kita mesti berhenti membeli rumus – rumus asing
diktat – diktat hanya boleh memberi metode
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan
kita mesti keluar ke jalan raya
keluar ke desa – desa
mencatat sendiri semua gejala
dan menghayati persoalan yang nyata

inilah sajakku
pamplet masa darurat
apakah artinya kesenian
bila terpisah dari derita lingkungan
apakah artinya berpikir
bila terpisah dari masalah kehidupan

RENDRA ( ITB Bandung – 19 Agustus 1978 )